What a memory...

A walk to remember. That's a sentence to pictured what I feel now.

Terkadang, aku merasa rindu akan hadirnya masa lalu dalam hidupku. Aku merasa membutuhkannya. Aku masih belum bisa melupakan apa yang ada di masa lalu. Aku tak mau menganggap bahwa masa lalu adalah hal yang kelam dan harus aku benamkan tanpa akan kugugat lagi. Tetapi, kenyataan lebih berat dari pengharapan. Aku tak bisa mengelak bahwa aku tenggelam dalam buaian kenangan masa lalu.

Memang berat untuk mengakuinya. Namun, akan lebih berat bila aku terus berjalan tanpa membawa serpihannya satupun. Biarkan aku merasakan apa yang ingin kurasakan. Ini kebebasan yang aku inginkan. Aku hanya merasa rindu dengan gambaran-gambaran masa laluku. Aku berjanji tidak akan terlarut terlalu lama karena hanya akan membuatku sedih. Aku tak bisa memiliki dan memeluk masa laluku kembali. Biarkan semuanya berjalan apa adanya. :")

I was afraid of the dark, but now it's all that I want.

Reverse.

Mungkin, jadi orang pendiam akan lebih baik. Membungkam mulut rapat-rapat, tanpa perlu ada satupun orang yang tahu.

Dunia memang kejam. Termasuk orang-orang di dalamnya. Tidak ada yang akan pernah bisa mengerti apa maksud dan mau kita. Jika, ini memang hanya perasaan sesaat, mengapa terasa terlalu lama..

Palsu.
Hanya itu....

Maaf saya bukan orang yang pendendam, saya tidak ingin benci pada siapapun. Namun, bila keadaan memaksa, apa boleh buat.. Saya harus jadi orang yang berbeda. Mungkin, terlalu dekat juga bisa membuat orang terlalu jauh pada ujungnya. Menyedihkan.

Lelah.. Memang, saya yang salah disini. Dimana-mana, mungkin saya tidak diterima karena saya terlalu berlebihan dalam menyikapi segala sesuatunya. Atau, memang saya yang tidak mengerti bagaimana cara bergaul yang baik. Maafkan saya, mungkin ini perasaan semata. Saya akan mencoba bersikap seperti biasa :--)

No.

Ini pukulan terberat. Bener-bener berita buruk. A good friend of mine just sent me a personal chat via BBM </////3

"Berawal dari tanggal 17September, gak kenal siapa itu, siapa ini, siapa dia, siapa mereka.. Tapi, bermodalkan nekat, I just said Hi spontaneusly. To welcomed my new friends. Dan, sampai detik ini aku berharap kata Hai itu akan terus terucap tanpa harus menyebut lawannya, yaitu Bye. Haruskah berakhir di tanggal 14Maret ini?"

to be continued.

Follow my insta: widiptr ^^

Rumit.

Cinta itu gak akan pernah mudah.
Cinta itu selalu rumit dan bahkan lebih rumit dari yang kita pernah bayangkan.

Mungkin, aku emang gak tau apa-apa tentang hal yang satu itu. Tapi, cukup sakit selama aku ngerasainnya. Air mata gak pernah bisa terbendung lagi. Sekalinya kegores, bakal sulit untuk nyembuhin dan bahkan nutupinnya. Aku emang bukan orang yang pintar dalam hal yang satu itu, tapi aku selalu mencoba. Walaupun ujung-ujungnya gagal, tapi itulah proses.

Munafik kalau aku bilang aku gak butuh cinta. Tanpa cinta itu hampa. Tanpa cinta itu bukan apa-apa. Dan cinta bisa didapat dari mana aja, kapan aja, siapa aja, dan dalam bentuk gimana aja. Cinta itu emang indah. Tapi, cuman di awal.

Jatuh cinta. Haha. Sakit. Cintanya enak, tapi jatuhnya yang gak enak. Kata orang-orang sih, nikmatin aja. Seiringnya waktu, semua itu bakal kerasa sama-sama indah. Balance, karena diwarnain sama pahit juga. Hidup dan cinta itu hampir sama, bahkan menurutku sama. Hidup butuh cinta. Kalau hidup aja ada pahitnya, cinta juga ada dong. Tergantung kita, gimana nyikapinnya aja.

Take the simple, kalau siap jatuh cinta emang harus siap nerima segala resikonya.