Tuhan, sepertinya Kau telah menjawab doa-doaku
Namun apakah ini tidak terlalu terlambat?
Aku sudah terlanjur terbawa perasaan
Izinkan aku untuk menerima jawabanMu
Bila memang Kau tidak berkenan untuk mengizinkanku berpasangan dengannya
Mengapa Kau buat cerita kemarin begitu terkenang dan berkesan bagiku?
Jauhkan perasaan ini dari diriku, Tuhan
Aku ingin bisa menjalani hari-hariku lagi tanpa ada dia di benakku
Begitu mengganggu
Terimakasih Tuhan bila memang ini jawabanMu
Biarkan aku berkelana sekarang
Tuesday, May 31, 2016
Tuesday, May 24, 2016
The question is, why. Why, God?
Tuhan, izinkan aku bertanya
Mengapa Kau pertemukan aku dengannya?
Apa tujuanmu, Tuhan?
Apakah Kau ingin melihatku terluka?
Mengapa Kau hadirkan perasaan ini?
Izinkan aku pergi
Aku tidak sanggup lagi dengan semua yang Kau lakukan ini
Maaf bila aku mengeluh
Ya mungkin aku tidak bisa menerimanya
Aku lelah, Tuhan
Aku jenuh
Berapa kali lagi harus Kau hadirkan kesalahan-kesalahan sebelum Kau tunjukkan kebenaran
Berapa lama lagi aku bisa membendungnya
Sekuat apakah aku menanggungnya?
Dapatkah Kau berikan aku jawaban?
Mengapa Kau ciptakan datang?
Bila Kau hadirkan juga suatu pergi?
Mengapa Kau pertemukan aku dengannya?
Apa tujuanmu, Tuhan?
Apakah Kau ingin melihatku terluka?
Mengapa Kau hadirkan perasaan ini?
Izinkan aku pergi
Aku tidak sanggup lagi dengan semua yang Kau lakukan ini
Maaf bila aku mengeluh
Ya mungkin aku tidak bisa menerimanya
Aku lelah, Tuhan
Aku jenuh
Berapa kali lagi harus Kau hadirkan kesalahan-kesalahan sebelum Kau tunjukkan kebenaran
Berapa lama lagi aku bisa membendungnya
Sekuat apakah aku menanggungnya?
Dapatkah Kau berikan aku jawaban?
Mengapa Kau ciptakan datang?
Bila Kau hadirkan juga suatu pergi?
Monday, May 23, 2016
Pergilah
Kau tak ingin tinggal?
Maka pergilah selamanya
Jangan lagi kau toreh cerita
Tak usah lagi kau datang
Aku tak mengharapkan belas kasihmu
Tidak satupun
Aku muak, aku lelah, aku jenuh
Sikapmu begitu abu-abu
Ataukah ini hanya harapanku saja?
Salahkah bila aku terlanjur terbawa perasaan?
Tuhan, aku harus apa? Aku harus bagaimana?
Kenapa Kau biarkan aku merasakannya?
Tuhan, bila ini akhirnya, buatlah dia menghilang dariku
Namun, sembuhkan pula hatiku
Buatlah semua seperti tak pernah terjadi apapun
Tegarkan dan kuatkan aku, Tuhanku
Maka pergilah selamanya
Jangan lagi kau toreh cerita
Tak usah lagi kau datang
Aku tak mengharapkan belas kasihmu
Tidak satupun
Aku muak, aku lelah, aku jenuh
Sikapmu begitu abu-abu
Ataukah ini hanya harapanku saja?
Salahkah bila aku terlanjur terbawa perasaan?
Tuhan, aku harus apa? Aku harus bagaimana?
Kenapa Kau biarkan aku merasakannya?
Tuhan, bila ini akhirnya, buatlah dia menghilang dariku
Namun, sembuhkan pula hatiku
Buatlah semua seperti tak pernah terjadi apapun
Tegarkan dan kuatkan aku, Tuhanku
Hilang
Dulu kau ada di situ
Kau biarkan diriku mengharapkanmu
Ku biarkan dirimu menari-nari di pikiranku
Semua terjadi begitu saja tanpa ku tahu
Sekarang kau tiada di sini
Kau menghilang bagai ditelan bumi
Ku biarkan kau pergi
Ah, betapa bodohnya diri ini
Pada akhirnya, semua memang akan menghilang
Pergi begitu saja
Tanpa pernah ku duga
Bukan, bukan ini yang kuharapkan
Namun bila memang kau harus pergi
Kuharap kau ingat dan tahu bahwa kita sempat mengukir memori
Memori yang kuharap bukan hanya aku yang ingat
Setidaknya aku pernah tersenyum dan bahagia
Aku bersyukur pernah mengenalmu
Aku begitu bersyukur Tuhan mempertemukan kita
Walaupun aku terlalu berharap padamu
Tapi kuharap aku tak salah
Aku harus siap melepasmu
Semua yang datang memang harus pergi
Ternyata kau hanya tamu
Yang tak akan pernah tinggal disini
Menghilanglah selamanya bila itu yang kau inginkan
Pergilah..
Kulepas kau dengan serpihan kenangan
Aku harap aku bisa baik-baik saja
Kau biarkan diriku mengharapkanmu
Ku biarkan dirimu menari-nari di pikiranku
Semua terjadi begitu saja tanpa ku tahu
Sekarang kau tiada di sini
Kau menghilang bagai ditelan bumi
Ku biarkan kau pergi
Ah, betapa bodohnya diri ini
Pada akhirnya, semua memang akan menghilang
Pergi begitu saja
Tanpa pernah ku duga
Bukan, bukan ini yang kuharapkan
Namun bila memang kau harus pergi
Kuharap kau ingat dan tahu bahwa kita sempat mengukir memori
Memori yang kuharap bukan hanya aku yang ingat
Setidaknya aku pernah tersenyum dan bahagia
Aku bersyukur pernah mengenalmu
Aku begitu bersyukur Tuhan mempertemukan kita
Walaupun aku terlalu berharap padamu
Tapi kuharap aku tak salah
Aku harus siap melepasmu
Semua yang datang memang harus pergi
Ternyata kau hanya tamu
Yang tak akan pernah tinggal disini
Menghilanglah selamanya bila itu yang kau inginkan
Pergilah..
Kulepas kau dengan serpihan kenangan
Aku harap aku bisa baik-baik saja
Nobody.
Maaf kalau gue udah berharap terlalu tinggi.
Padahal lo cuma nganggep gue temen. Gak lebih.
Mungkin lo juga cuma nganggep gue a stranger yg totally nobody for you.
Gue terlalu terbawa perasaan aja.
Terimakasih pernah ada walaupun semu.
Itu cukup membuatku tersenyum meski hanya sesaat.
Padahal lo cuma nganggep gue temen. Gak lebih.
Mungkin lo juga cuma nganggep gue a stranger yg totally nobody for you.
Gue terlalu terbawa perasaan aja.
Terimakasih pernah ada walaupun semu.
Itu cukup membuatku tersenyum meski hanya sesaat.
Rasanya aneh. Chat 5 bulan sama totally stranger. Baru ketemu setelah 5 bulan chat. Ketemu cuma 1x. Udah keburu baper. Tapi dia baperproof. :(
Kalau jodoh gak kemana sih. Tapi gak gini juga lah :(
Selalu nyebut nama dia di dalam doa, minta petunjuk sama Yang Di Atas.
Kenapa Kau harus mempertemukan aku dengan dia? Apa tujuanMu?
Beri aku kejelasan, Tuhan.
Kalau jodoh gak kemana sih. Tapi gak gini juga lah :(
Selalu nyebut nama dia di dalam doa, minta petunjuk sama Yang Di Atas.
Kenapa Kau harus mempertemukan aku dengan dia? Apa tujuanMu?
Beri aku kejelasan, Tuhan.
Subscribe to:
Posts (Atom)