Thursday, October 17, 2013
Lagu Penyemangat.
When the days are cold
And the cards all fold
And the saints we see
Are all made of gold
When your dreams all fail
And the ones we hail
Are the worst of all
And the blood’s run stale
I wanna hide the truth
I wanna shelter you
But with the beast inside
There’s nowhere we can hide
No matter what we breed
We still are made of greed
This is my kingdom come
This is my kingdom come
When you feel my heat
Look into my eyes
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide
Don’t get too close
It’s dark inside
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide
Curtain’s call
Is the last of all
When the lights fade out
All the sinners crawl
So they dug your grave
And the masquerade
Will come calling out
At the mess you've made
Don't wanna let you down
But I am hell bound
Though this is all for you
Don't wanna hide the truth
No matter what we breed
We still are made of greed
This is my kingdom come
This is my kingdom come
When you feel my heat
Look into my eyes
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide
Don’t get too close
It’s dark inside
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide
They say it's what you make
I say it's up to fate
It's woven in my soul
I need to let you go
Your eyes, they shine so bright
I wanna save that light
I can't escape this now
Unless you show me how
When you feel my heat
Look into my eyes
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide
Don’t get too close
It’s dark inside
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide
Unexpected Feelings.
Hai. Aku disini untuk menuliskan apa yang harus kutulis. Aku tidak tahu harus bercerita pada siapa lagi selain kepada Tuhanku, Allah SWT. Namun, aku tetap harus melampiaskan perasaanku, disini.
Tiada orang yang mungkin akan mengerti tentang apa yang kurasa.
Bukan mereka. Tapi, mereka. Ya, mereka yang lain.
Mereka bukanlah orang-orang yang biasa menghabiskan waktu bersamaku. Bukan orang-orang yang tahu semua ceritaku. Bukan orang-orang yang mengenalku lebih lama.
Mengapa? Mengapa harus mereka yang lain dan bukan mereka yang biasa?
Di saat aku terpuruk karena kesalahanku sendiri yang terlalu memendam perasaan ini terlalu larut, justru mereka yang lain itulah yang menghampiriku dan mengerti keadaanku.
Mereka yang biasa justru menuduhku yang tidak-tidak, dan terkesan tidak memercayaiku.
Perasaanku tidak menentu. Aku hanya butuh mereka mengerti keadaanku tanpa harus menyudutkanku seperti aku ini adalah seorang penjahat yang harus dijauhi, dan yang harus digunjingkan.
Aku hanya butuh dipercaya. Seandainya mereka mau bersabar untuk aku datang dan menjelaskan semuanya, tentunya aku akan sepenuhnya pula memercayai mereka.
Namun, perlahan kepercayaan itu semakin memudar. Mulai timbul perasaan anehku kepada mereka. Aku seperti tidak mengenal mereka.
Bukan.
Bukannya aku tidak berterima kasih dan tidak tahu diri. Tapi, kalian lah yang membuatku seperti ini.
Maaf.
Tiada orang yang mungkin akan mengerti tentang apa yang kurasa.
Bukan mereka. Tapi, mereka. Ya, mereka yang lain.
Mereka bukanlah orang-orang yang biasa menghabiskan waktu bersamaku. Bukan orang-orang yang tahu semua ceritaku. Bukan orang-orang yang mengenalku lebih lama.
Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah kusangka peduli akan diriku. Mereka adalah orang-orang yang ternyata selama ini memerhatikanku.
Mengapa? Mengapa harus mereka yang lain dan bukan mereka yang biasa?
Di saat aku terpuruk karena kesalahanku sendiri yang terlalu memendam perasaan ini terlalu larut, justru mereka yang lain itulah yang menghampiriku dan mengerti keadaanku.
Mereka yang biasa justru menuduhku yang tidak-tidak, dan terkesan tidak memercayaiku.
Perasaanku tidak menentu. Aku hanya butuh mereka mengerti keadaanku tanpa harus menyudutkanku seperti aku ini adalah seorang penjahat yang harus dijauhi, dan yang harus digunjingkan.
Aku hanya butuh dipercaya. Seandainya mereka mau bersabar untuk aku datang dan menjelaskan semuanya, tentunya aku akan sepenuhnya pula memercayai mereka.
Namun, perlahan kepercayaan itu semakin memudar. Mulai timbul perasaan anehku kepada mereka. Aku seperti tidak mengenal mereka.
Bukan.
Bukannya aku tidak berterima kasih dan tidak tahu diri. Tapi, kalian lah yang membuatku seperti ini.
Maaf.
Subscribe to:
Posts (Atom)